
Paris –
Paris Saint-Germain membuktikan diri bisa sukses tanpa Kylian Mbappe. Meski demikian, Mbappe tetap dinilai sebagai legenda PSG.
Superstar sepakbola Prancis itu meninggalkan PSG di musim panas lalu. Mbappe kemudian bergabung dengan Real Madrid, klub impiannya, dengan ambisi memenangi Liga Champions.
Ironisnya, Mbappe dan Madrid justru terhenti di delapan besar usai disingkirkan Arsenal sedangkan PSG justru mencapai final Liga Champions, dan akan bertarung melawan Inter Milan malam ini (1/6). Bahkan Les Parisiens akan mengukir sejarah jika keluar sebagai pemenang.
PSG akan memenangi gelar Liga Champions perdana, sekaligus menorehkan treble usai merebut titel Ligue 1 dan Coupe de France.
Kylian Mbappe mengemas 256 gol untuk menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa PSG. Javier Pastore, mantan gelandang top PSG, menilai status Mbappe sebagai legenda klub tidak akan berubah sekalipun tak pernah mengangkat trofi si Kuping Besar.
“Aku pernah bermain dengan Ibrahimovic, dan dia, sebagai contoh, selama ini berada di klub-klub terbaik di dunia dan sayang sekali tidak pernah memenangi titel juara itu,” sahut Pastore di Marca.
“Kurasa ini lebih tentang kolektif, tim, cara kami memenangi pertandingan-pertandingan yang menentukan itu dan memiliki sedikit keberuntungan di sebuah final,” mantan pemain internasional Argentina itu melanjutkan.
“Kylian toh sudah memainkannya, dan tidak juara di 2020. Sekarang dia sudah pergi, klub sekali lagi bermain di final tanpa dia, tapi dia tidak ada hubungannya dengan ini. Mbappe itu sebuah sejarah di PSG (jadi top skor) dan masih akan begitu dalam waktu yang lama,” kata Pastore.
(rin/aff)